BAB XIV
Konsep dan
Notasi Dasar
Berupa
kalimat deklaratif yang bernilai benar (T atau true) atau salah (F
atau false), tetapi tidak keduanya.
Contohnya:
- 10 adalah
bilangan genap.
- 10 x 2 = 20.
- Hari ini
adalah hari Rabu.
- x + y = y + x untuk
setiap x dan y bilangan riil.
Misalnya p dan q adalah proposisi.
p
|
q
|
p ∧ q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
Konjungsi (conjunction): p dan q. Notasinya: p ∧ q.
Contohnya:
p : Hari ini hujan
q : Murid-murid diliburkan dari sekolah
p∧q: Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari
sekolah
p
|
q
|
p ∨ q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
Disjungsi (disjunction): p atau q. Notasinya: p ∨ q
Contonya:
p : Ibu memasak ikan.
q : Ibu pergi ke pasar.
p∨q: Ibu memasak ikan atau pergi ke pasar.
P
|
~q
|
T
|
F
|
F
|
T
|
Ingkaran (negation):
~p atau tidak p. Notasi: ~p.
p : Adik pergi ke pantai.
~p: Adik tidak pergi ke pantai
Contoh gabungan:
p : Pemuda itu pintar
q : Pemuda itu tampan
Maka:
a. p ∧ q : Pemuda
itu pintar dan tampan
b. p ∧ ~q : Pemuda
itu pintar tapi tidak tampan
c. ~p ∧ ~q : Pemuda
itu tidak pintar maupun tampan
d. ~(~p∨~q) : Tidak
benar bahwa pemuda itu bodoh atau tidak tampan
e. p ∨ ( ~p ∧ q ) : Pemuda
itu pintar atau bodoh, dan tampan
f. ~( ~p ∧ ~q ) : Tidak
benar bahwa pemuda itu bodoh maupun tampan
Ekivalen
Logika
Dua proposisi majemuk, jika nilai kebenaran dari kedua pernyataan
tersebut sama. Lambang untuk ekuivalen adalah “ ≡ ”. Contohnya perhatikan tabel
kebenaran dari proposisi (p ⇔ q) dan
(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p):
p
|
⇔
|
q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
p
|
⇒
|
q
|
∧
|
q
|
⇒
|
p
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
Karena nilai kebenaran dari kedua proposisi
diatas sama, maka
(p ⇔ q) ≡
(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p).
Aljabar
Proposisi
1. Hukum identitas:
- p ∨ F ⇔ p
- p ∧ T ⇔ p
|
6. Hukum
penyerapan (absorpsi):
- p ∨ (p ∧ q) ⇔ p
- p ∧ (p Ú q) ⇔ p
|
2. Hukum null atau dominasi:
- p ∧ F ⇔ F
- p ∨ T ⇔ T
|
7. Hukum
komutatif:
- p ∨ q ⇔ q ∨ p
- p ∧ q ⇔ q ∧ p
|
3. Hukum negasi:
- p ∨ ~p ⇔ T
- p ∧ ~p ⇔ F
|
8. Hukum
asosiatif:
- p ∨ (q ∨ r) ⇔ (p ∨ q) ∨ r
- p ∧ (q ∧ r) ⇔ (p ∧ q) ∧ r
|
4. Hukum idempotent:
- p ∨ p ⇔ p
- p ∧ p ⇔ p
|
9. Hukum
distributif:
- p ∨ (q ∧ r) ⇔ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
- p ∧ (q ∨ r) ⇔ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
|
5. Hukum Involusi (negasi ganda):
- ~(~p) ⇔ p
|
10. Hukum
De Morgan:
- ~(p ∧ q) ⇔ ~p ∨ ~q
- ~(p ∨ q) ⇔ ~p ∧ ~q
|
Sumber:
PROPOSISI, KOMBINASI, HUKUM PROPOSISI, DAN TABEL
KEBENARAN
1. Pernyataan (Proposisi)
Di dalam matematika, tidak semua kalimat berhubungan dengan logika.
Hanya kalimat yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam
penalaran. Kalimat tersebut dinamakan proposisi (preposition).
Sebuah proposisi(proposition) atau statement ialah sebuah
kalimat deklaratif yang memiliki tepat satu nilai kebenaran, yaitu: ”Benar”(B)
atau ”Salah”(S).
Kalimat tanya atau kalimat perintah tidak dianggap sebagai pernyataan.
Berikut ini adalah beberapa contoh proposisi :
a. 1 + 2 = 3
b. Presiden RI tahun 2005 adalah SBY
c. 6 adalah bilangan prima
d. Warna bendera RI adalah biru dan merah
Kalimat-kalimat di atas adalah kalimat proposisi karena dapat diketahui
benar/salahnya. Kalimat (a) dan (b) bernilai benar, sedangkan kalimat (c) dan
(d) bernilai salah.
Kalimat-kalimat berikut bukan pernyataan :
1. x + 2 = 10.
2. Minumlah sirup ini dua kali sehari.
3. Alangkah cantiknya gadis itu!
2. Mengkombinasikan Proposisi
Kita dapat membentuk proposisi baru dengan cara mengkombinasikan satu
atau lebih proposisi. Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi
disebut operator logika. Operator logika dasar yang digunakan adalah dan
(and), atau (or), dan tidak (not). Dua
operator pertama dinamakan operator biner karena operator tersebut
mengoperasikan dua buah proposisi, sedangkan operator ketiga dinamakan operator
uner karena ia hanya membutuhkan satu buah proposisi.
Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut dinamakan proposisi
majemuk (compound proposition). Proposisi yang bukan merupakan
kombinasi proposisi lain disebut proposisi atomik. Dengan kata lain,
proposisi majemuk disusun dari proposisi-proposisi atomik. Metode
pengkombinasian proposisi dibahas oleh matematikawan Inggris yang bernama
George Boole pada tahun 1854 di dalam bukunya yang terkenal, The Laws of
Thought. Proposisi majemuk ada tiga macam, yaitu konjungsi,
disjungsi, dan ingkaran.
Misalkan p dan q adalah proposisi.
Negasi:
Untuk sembarang proposisi, p, yang memiliki nilai kebenaran, B/S,
maka negasinya ditulis sebagai, ~p, memiliki nilai kebenaran lawannya, S/B.
Berikut ini adalah contoh negasi :
p : Palembang adalah ibukota propinsi Sumatera Selatan.
~p : Tidak benar Palembang adalah ibukota propinsi
Sumatera Selatan.
atau
Palembang bukan ibukota propinsi Sumatera Selatan.
Di sini ~p salah karena p benar.
Tabel Kebenaran Dari Negasi :
p
|
~p
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Konjungsi:
Konjungsi p dan q dinyatakan dengan, pΛq, adalah sebuah
proposisi yang bernilai benar jika proposisi p dan q keduanya bernilai benar.
Berikut ini adalah contoh konjungsi :
p : Hari ini hari Sabtu.
q : Matahari bersinar cerah.
pΛq : Hari ini hari Sabtu dan matahari berinar cerah.
Tabel Kebenaran Dari Konjungsi :
p
|
q
|
p Λ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Disjungsi:
Disjungsi p dan q dinyatakan dengan, p vq, adalah
proposisi yang bernilai salah jika proposisi p dan q keduanya bernilai
salah.
Berikut ini adalah contoh disjungsi :
p : Hari ini hari Sabtu.
q : Matahari bersinar cerah.
p vq : Hari ini hari Sabtu atau matahari berinar cerah.
Tabel Kebenaran Dari Disjungsi :
p
|
q
|
p v q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
3. Hukum-hukum Logika Proposisi
Dalam logika proposisi terdapat beberapa hukum atau sifat
operasinya,yakni:
1. Hukum Identitas
(i) p v F ↔ p
(ii) p Λ T ↔ p
2. Hukum null/Dominasi
(i) p Λ F ↔ F
(ii) p v T ↔ T
3. Hukum Negasi
(i) p v ~p ↔ T
(ii) p Λ ~p ↔ F
4. Hukum idempoten
(i) p v p ↔ p
(ii) p Λ p ↔ p
5. Hukum Involusi(negasi ganda)
(i) ~ (~p) ↔ p
6. Hukum Penyerapan (absorpsi)
(i) p v (p Λ q) ↔ p
(ii) p Λ (p v q) ↔ p
7. Hukum komutatif
(i) p v q ↔ q v p
(ii) p Λ q ↔ q Λ p
8. Hukum assosiatif
(i) p v (q v r) ↔ (p v q) v r
(ii) p Λ (q Λ r ) ↔ (p Λ q) Λ r
9. Hukum Distributif
(i) p v (q Λ r) ↔ (p v q) Λ (p v r)
(ii) p Λ (q v r ) ↔ (p Λ q) v (p Λ r)
10. Hukum De Morgan
(i) ~(p Λ q) ↔ ~p v ~q
(ii) ~(p v q) ↔ ~p Λ ~q
4. Tabel Kebenaran
Sebenarnya tabel kebenaran ini sudah saya bahas di atas. Pada bagian ini
saya hanya ingin mengulangnya dan menjadikannya menjadi satu agar mudah untuk
dibaca dan dipahami.
P
|
q
|
~p
|
p Λ q
|
p v q
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
Logika proposisi tidak bisa menggambarkan sebagian besar proposisi dalam
matematika dan ilmu komputer. Sebagai ilustrasi, perhatikan pernyataan berikut:
p : n adalah bilangan ganjil.
Pernyataan p bukan sebuah proposisi karena nilai kebenaran p bergantung
pada nilai kebenaran n. Sebagai contoh, p benar jika n=103 dan salah jika n=8.
Karena kebanyakan pernyataan dalam matematika dan ilmu komputer menggunakan
peubah(variabel), maka kita harus mengembangkan sistem logika yang mencakup
pernyataan tersebut.
http://xsan.brothers.blog.unsoed.ac.id/2011/09/18/matematika-distrik/
TAUTOLOGI
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar.
contoh pernyataan tautologi adalah:
(p ʌ q) => q
untuk membuktikan pernyataan diatas adalah tautologi, simak tabel kebenaran untuk tautologi
(p ʌ q) => q berikut;
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar.
contoh pernyataan tautologi adalah:
(p ʌ q) => q
untuk membuktikan pernyataan diatas adalah tautologi, simak tabel kebenaran untuk tautologi
(p ʌ q) => q berikut;
contoh lain pernyataan tautologi adalah:
a. ((p => q) ʌ (r => q)) => ((p v r) =>q
b. (p ʌ ~q) => p
KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah.
contoh pernyataan kontradiksi:
p ʌ (~p ʌ q)
tabel kebenaran pernyataan kontradiksi p ʌ (~p ʌ q):
contoh lain pernyataan kontradiksi adalah:
a. (p ʌ ~p)
EKUIVALEN
Ekuivalen adalah dua atau lebih pernyataan majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang sama.
Contoh ekuivalen:
~(p v q) ≡ ~p ʌ ~q
tabel kebenaran pernyataan ekuivalen ~(p v q) ≡ ~p ʌ ~q:
Hukum-hukum ekuivalen:
a. Hukum Komutatif
p ʌ q ≡ q ʌ p
p v q ≡ q v p
b. Hukum Distributif
p ʌ (q v r) ≡ (p ʌ q) v (p ʌ r)
p v (q ʌ r) ≡ (p v q) ʌ (p v r)
c. Hukum Asosiatif
(p ʌ q) ʌ r ≡ p ʌ (q ʌ r)
(p v q) v r ≡ p v (q v r)
d. Hukum Identitas
p ʌ T ≡ p
p v F ≡ p
e. Hukum Dominasi / Ikatan
p v T ≡ T
p v F ≡ F
f. Hukum Negasi
p v ~p ≡ T
p ʌ ~p ≡ F
g. Hukum Involusi / Negasi Ganda
~(~p) ≡ p
h. Hukum Idempoten
p ʌ p ≡ p
p v p ≡ p
i. Hukum De Morgan
~( p ʌ q ) ≡ ~p v ~q
~( p v q ) ≡ ~p ʌ ~q
j. Hukum Absorbsi / Penyerapan
p v (p ʌ q) ≡ p
p ʌ (p v q) ≡ p
k. Hukum True dan False
~T ≡ F
~F ≡ T
f. Hukum Negasi
p v ~p ≡ T
p ʌ ~p ≡ F
g. Hukum Involusi / Negasi Ganda
~(~p) ≡ p
h. Hukum Idempoten
p ʌ p ≡ p
p v p ≡ p
i. Hukum De Morgan
~( p ʌ q ) ≡ ~p v ~q
~( p v q ) ≡ ~p ʌ ~q
j. Hukum Absorbsi / Penyerapan
p v (p ʌ q) ≡ p
p ʌ (p v q) ≡ p
k. Hukum True dan False
~T ≡ F
~F ≡ T
Hukum-Hukum Aljabar Proposisi
Setiap proposisi yang saling
ekivalen dapat dipertukarkan atau diganti antara satu dengan yang lainnya.
Hukum-hukum aljabar Proposisi adalah sebagai berikut:
a.
Hukum
Idempoten (Idem)
- p∨p ek p
- p∧p ek p
b. Hukum Asosiatif
(As)
- (p∨q)∨r ek p∨(q∨r)
- (p∧q)∧r ek p∧(q∧r)
c.
Hukum
Komutatif (Kom)
- p∨q ek q∨p
- p∧q ek q∧p
d. Hukum
Distributif (Dist)
- p∨(q∧r) ek (p∨q)∧(p∨r)
- p∧(q∨r) ek (p∧q)∨(p∧r)
e.
Hukum
Identitas (Id)
- p∨F ek p
- p∨T ek T
- p∧F ek F
- p∧T ek p
f.
Hukum
Komplemen (Komp)
- p∨∼p ek T
- p∧∼p ek F
- ∼(∼p) ek p
- ∼T ek F
g. Hukum
Transposisi (Trans)
·
p⇒q ek ∼q⇒∼p
h. Hukum
Implikasi (Imp)
·
p⇒q ek ∼p∨q
i.
Hukum
Ekivalensi (Eki)
- p⇔q ek (p⇒q)∧(q⇒p)
- p⇔q ek (p∧q)∨(∼q∧∼p)
j.
Hukum
Eksportasi (Eksp)
·
(p∧q)⇒r ek p⇒(q⇒r)
k. Hukum De
Morgan (DM)
- ∼(p∨q) ek ∼p∧∼q
- ∼(p∧q) ek ∼p∨∼q
2. Pembuktian Hukum-Hukum Aljabar Proposisi
a.
Hukum
Idempoten (Idem)
- p v q ek p
- p ∧ p ek p
P
|
Q
|
p v q
|
p ^ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
b. Hukum
Asosiatif (As)
- (p∨q)∨r ek p∨(q∨r)
p
|
Q
|
r
|
Pvq
|
Qvr
|
pv(qvr)
|
(pvq)vr
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
- (p∧q)∧r ek p∧(q∧r)
p
|
Q
|
r
|
p^q
|
q^r
|
p^ (q^r)
|
(p^q) ^r
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
c.
Hukum
Komutatif (Kom)
- p∨q ek q∨p
- p∧q ek q∧p
p
|
q
|
p v q
|
qvp
|
p ^ q
|
q ^ p
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|


d. Hukum
Distributif (Dist)
- p∨(q∧r) ek (p∨q)∧(p∨r)
p
|
q
|
R
|
pvq
|
pvr
|
q^r
|
pv(q^r)
|
(pvq) ^
(pvr)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
- p∧(q∨r) ek (p∧q)∨(p∧r)
P
|
q
|
R
|
p^q
|
p^r
|
qvr
|
p^ (qvr)
|
(p^q) v
(p^r)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|

e.
Hukum
Identitas (Id)
- p∨F ek p
- p∨T ek T
- p∧F ek F
- p∧T ek p

p
|
S
|
B
|
p v S
|
p v B
|
p ^ S
|
p ^ B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|


f.
Hukum
Komplemen (Komp)
- p∨∼p ek B
- p∧∼p ek S
∼(∼p) ek p
∼B ek S
p
|
~ p
|
~(~ p)
|
B
|
~B
|
S
|
p v ~p
|
p ^ ~p
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|


g. Hukum
Transposisi (Trans)
·
p→q ek ∼q→∼p
p
|
Q
|
~ q
|
~ p
|
p → q
|
~q → ~p
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
h. Hukum
Implikasi (Imp)
·
p→q ek ∼p∨q
p
|
Q
|
~ p
|
p → q
|
~p v q
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
i.
Hukum Ekivalensi
(Eki)
- p⇔q ek (p⇒q)∧(q⇒p)
p
|
q
|
p⇔q
|
(p⇒q)
|
(q⇒p)
|
(p⇒q)∧(q⇒p)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
- p⇔q ek (p∧q)∨(∼q∧∼p)
P
|
q
|
∼q
|
∼p
|
p⇔q
|
(p∧q)
|
(∼q∧∼p)
|
(p∧q)∨(∼q∧∼p)
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
j.
Hukum
Eksportasi (Eksp)
·
(p∧q)⇒r ek p⇒(q⇒r)
P
|
q
|
r
|
(p∧q)
|
(p∧q)⇒r
|
(q⇒r)
|
p⇒(q⇒r)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
k. Hukum De
Morgan (DM)
- ∼(p∨q) ek ∼p∧∼q
p
|
q
|
∼q
|
∼p
|
(p∨q)
|
∼(p∨q)
|
∼p∧∼q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
- ∼(p∧q) ek ∼p∨∼q
P
|
q
|
∼q
|
∼p
|
(p∧q)
|
∼(p∧q)
|
∼p∨∼q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
►IMPLIKASI LOGIk
Implikasi logik adalah sebuah tautologi yang memuat pernyataan implikasi.
Jika p implikasi logis q tautologi,maka p impilkasi q selalu bernilai benar untuk semua nilai p dan q yang mungkin.
P implikasi q digunakan apabila pernyataan p selalu mengimplikasi pernyataan q tanpa memperhatikan nilai dari variable-variabel penyusunnya.
Contoh :
Buktikan bahwa [ ( p → q ) ˄ p ] → p merupakan implikasi logik
p q ( p → q ) [ ( p → q ) ˄ p ] [ ( p → q ) ˄ p ] → p
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Implikasi logik adalah sebuah tautologi yang memuat pernyataan implikasi.
Jika p implikasi logis q tautologi,maka p impilkasi q selalu bernilai benar untuk semua nilai p dan q yang mungkin.
P implikasi q digunakan apabila pernyataan p selalu mengimplikasi pernyataan q tanpa memperhatikan nilai dari variable-variabel penyusunnya.
Contoh :
Buktikan bahwa [ ( p → q ) ˄ p ] → p merupakan implikasi logik
p q ( p → q ) [ ( p → q ) ˄ p ] [ ( p → q ) ˄ p ] → p
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Karso.1986.Logika Elementer. Universitas Terbuka Jakarta : Penerbit Karunia Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/11830340/Ringkasan-logika-matematika.
sutanto.staff.uns.ac.id/files/2009/10/Logika-himpunan.pdf.
Drs.Karso.1986.Logika Elementer. Universitas Terbuka Jakarta : Penerbit Karunia Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/11830340/Ringkasan-logika-matematika.
sutanto.staff.uns.ac.id/files/2009/10/Logika-himpunan.pdf.
FUNGSI
PROPOSISI DAN HIMPUNAN KEBENARAN
Misalkan
P(x) merupakan sebuah pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah
himpunan (sembarang kumpulan obyek). Kita menyebut P sebuah fungsi proposisi
(dalam D) jika untuk setiap x di D, P(x) adalah proposisi.
Contoh :
- Misalkan P(n) adalah pernyataan, n adalah bilangan ganjil dan D adalah himpunan bilangan bulat positif. Maka P adalah fungsi proposisi dengan daerah asal pembicaraan D karena untuk setiap n di D, P(n) adalah proposisi (yakni, untuk setiap n di D, P(n) bisa bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya). Jika n=1, dapat diperoleh proposisi. 1 adalah bilangan ganjil bernilai benar. Jika n=2, diperoleh proposisi 2 adalah bilangan ganjil bernilai salah.
- Fungsi proposisi “x+2>7” yang didefinisikan pada N, yakni himpunan bilangan asli. Maka {x | x Î N, x+2>7} = {6,7,8,…}adalah himpunan kebenarannya.
Tabel kebenaran adalah daftar lengkap dari semua nilai kebenaran yang mungkin dari suatu pernyataan.
Berikut daftar tabel kebenarannya.
Tabel Kebenaran Negasi
Negasi berarti menyangkal kebenaran suatu pernyataan. tabel kebenaran negasi dapat dilihat dibawah ini.Cara membacanya “Jika p adalah benar, maka negasinya adalah salah”.

Tabel Kebenaran Konjungsi
Dalam tabel kebenaran konjungsi suatu pernyataan bernilai benar jika keduanya benar. tabel selengkapnya bisa dilihat dibawah ini.Cara membacanya “Jika p adalah benar dan q adalah salah, maka salah”.
Tabel Kebenaran Disjungsi
Dalam tabel kebenaran disjungsi suatu pernyataan bernilai salah jika keduanya bernialai salah.Cara membacanya “Jika p adalah benar atau q adalah salah, maka benar”.
Tabel Kebenaran Implikasi
p ⇒ q bernilai salah, jika p benar dan q salah. selain ini benar semua.Tabel kebenaran implikasi bisa dilihat sendiri pada tabel berikut.
Cara membacanya “Jika p adalah benar maka q adalah salah, hasilnya salah”.
Tabel Kebenaran Biimplikasi
Biimplikasi bernilai benar jika keduanya bernilai salah atau benar.Pemahaman lebih lanjut bisa melihat tabel berikut.
Tabel Kebenaran Invers
Invers dengan rumus -p -> (-q) adalah semacam kebalikan dari Implikasi.Lengkapnya bisa melihat tabel berikut.
Tabel Kebenaran Kontrapositif
Kontrapositif dengan rumus -q -> (-p) adalah hasilnya sama dengan Implikasi, bedanya rumusnya adalah terbalik dan semuanya negatif.Lengkapnya bisa melihat tabel berikut.

Source:
http://dedekyohana93.blogspot.com/2012/11/tautologi-kontradiksi-dan-ekuivalensi_4667.html
http://www.aaezha.com/2012/11/tabel-kebenaran-negasi-konjungsi-disjungsi-implikasi-dan-biimplikasi.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=http%3A%2F%2Famelafrianti.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F30917%2Fimplikasi%2Blogika.docx&ei=sMCuU57NHIXikAX814AY&usg=AFQjCNHCtG4mDUtu0iQdnOUFbUPDJE6Grg&sig2=2gXWAmlg_cbS1cw-iJy4FQ&bvm=bv.69837884,d.dGI
A. Pengukur
Jumlah Universal
Misalkan A
sebuah penyataan, dan x menyatakan suatu variabel. Jika kita ingin
menunjukkan bahwa A bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai x,
kita tuliskan ∀xA. ∀x disebut
pengukur jumlah universal (universal quantifier), dan A dikatakan
sebagai ruang lingkup (scope) dari pengukur jumlah tersebut. Variabel x
dikatakan menjadi variabel terbatas (bound) dari pengukur jumlah
tersebut. Simbol ∀ dibaca “Untuk semua”.
Untuk
pernyataan “Semua kucing punya ekor” dapat kita nyatakan dalam kalkulus
predikat sebagai :
∀x (Kucing(x)⇒PunyaEkor(x))
http://jessioimeliojordy.blogspot.com/2014/10/sap-6-matematika-sistem-informasi-1.html
Negasi (Ingkaran) Logika Matematika Implikasi
Negasi sering kita terjemahkan menjadi ingkaran.Negasi dari n = 3 adalah n tidak = 3.
Negasi dari dia benar adalah dia tidak benar.
Negasi dari saya lapar adalah saya tidak lapar.
Bagaimana dengan negasi suatu implikasi?
JIKA Rano bekerja MAKA Rano mendapat gaji.
Bagaimana menurut Anda?
Orang pada umumnya mengira negasi dari pernyataan implikasi di atas adalah:
JIKA Rano tidak bekerja MAKA Rano tidak mendapat gaji.
Bukan. Pernyataan di atas bukanlah negasinya. Beberapa alternatif yang lain adalah:
JIKA Rano bekerja MAKA Rano tidak mendapat gaji.
JIKA Rano tidak mendapat gaji MAKA Rano tidak bekerja.
Pernyataan di atas masih bukan negasinya.
Negasi yang tepat adalah:
Rano bekerja DAN Rano tidak mendapat gaji.
Atau:
Rano bekerja TAPI Rano tidak mendapat gaji.
(DAN = TAPI).
JIKA segitiga sama sisi MAKA besar jumlah ketiga sudutnya adalah 180 derajat.
Negasinya:
Segitiga sama sisi TETAPI besar jumlah ketiga sudutnya adalah tidak 180 derajat.
Jadi,
negasi dari p ==> q adalah p DAN ~q
Contoh Surat Niaga (Surat Balasan & Surat Penawaran)
PT. PERWIRA USAHA
Jl. Cemara 37 Karangsari,
Kebumen 54351, Telp & Fax (0287) 381132
http : //www.perwirausaha.sch.id E-mail : info@perwirausaha.sch.id
Kebumen, 2 April 2015
Nomor : 177/PM/III/2015
Kepada
PT. KARYAN USAHA MANDIRIA
Jl. Cokroaminoto 104
Surabaya 60292
Hal : Balasan Penawaran
Laptop
Dengan hormat,
Mengenai surat yang dikirimkan
oleh PT. KARYA USAHA MANDIRI pada tanggal 20 Maret 2015 tentang penawaran
Laptop. Kami sangat tertarik dengan penawaran saudara karena untuk menunjang
pekerjaan agar lebih efektif dan efisien maka dibutuhkan sebuah laptop yang
dapat mencakup semua pekerjaan seperti laptop merk CANGGIH dengan tipe Intel
Pentium Core i7 yang saudara tawarkan.
Oleh karena itu, kami meminta
saudara untuk mengirimkan produk yang anda tawarkan yaitu laptop merk CANGGIH
kepada kami, dengan jumlah 20 biji. Untuk pembayarannya kami akan langsung
mengirimkan sesuaai harga yang anda sebutkan setelah barang sampai.
Atas perhatian Bapak kami
sampaikan terima kasih.
Hormat kami,
Feby Ayu Pratiwi
Kepala Defisi Umum.
PT. PERWIRA USAHA
Jl. Cemara 37 Karangsari,
Kebumen 54341, Telp & Fax (0287) 381132
http : //www.perwirausaha.sch.id
E-mail : info@perwirausaha.sch.id
Kebumen, 2 April 2015
Nomor : 119/PM/III/2015
Kepada
PT. WIRA KARYA EXPRESS
Jl. Embong Malang III/99
Surabaya 60275
Hal : Penawaran Digital
Scanner Printer
Dengan hormat,
Hasil pencetakan
yang bagus dan berkualitas sangat dibutuhkan, untuk itu kami ingin menawarkan
kepada saudara Digital Scanner Printer yang terbaru,Printer All In One /
Multifuntion,dengan harga murah dan bekerja dengan maksimal dan tersedia
berbagai merk.
Merk yang kami
tawarkan diantaranya ;
1. Printer
merk Hp Officejet Pro 6830 e-all-in-one dengan harga Rp. 2.480.000
2. Printer
merk Epson Printer (M 200) dengan harga Rp. 2.436.000
3. Printer
Canon Pixma (MG 6470) White dengan harga Rp. 2.119.000
Pemesanan s.d akhir
bulan ini mendapat potongan harga 2%. Pembayaraan uang muka minimal 25% dari
harga pesanan,sisanya 2 minggu setelah barang diterima.
Kami berharap
saudara tertarik denga penawaran ini dan masa promosi dari penawaran ini sampai
dengan tanggal 30 april 2015.
Atas perhatian Bapak
kami sampaikan terima kasih.
Hormat kami,
Feby Ayu Pratiwi
Kepala Devisi Umum.
http://febyayupratiwii179.blogspot.com/2015/04/contoh-surat-niaga-surat-balasan-surat.html