PTI dalam
Lingkup Intrapersonal 2
Pengertian Internet Addiction
internet addiction dapat diartikan sebagai suatu gangguan psikofisiologis
yang
meliputi tolerance (penggunaan dalam
jumlah yang sama akan menimbulkan
respon minimal, jumlah harus ditambah agar dapat membangkitkan kesenangan
dalam jumlah yang sama), withdrawal symptom (khususnya menimbulkan tremo),
kecemasan, dan perubahan mood), gangguan afeksi (depresi, sulit menyesuaikan
diri), dan terganggunya hubungan sosial (menurun
atau hilang sama sekali, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas).
Internet addiction diartikan Young (1998) sebagai sebuah sindrom yang
ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam
menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online
(dalam Weiten & Llyod, 2006).
Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini
akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online di internet (Kandell
dalam Weiten & Llyod, 2006).
Berdasarkan pengertian pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
internet addiction adalah penggunaan internet yang bersifat patologis, yang
ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu menggunakan
Jenis Jenis Addiction
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet
apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu.
Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan
berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang
kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna
internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi
sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
Cybersexual addiction, yaitu
seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex
secara kompulsif.
Cyber-relationship addiction,
yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
Net compulsion, yaitu seseorang
yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading)
atau perjudian (cybercasino)
Information overload, yaitu
seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
Computer addiction, yaitu
seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Faktor Etiologi
Cognitive-behavioral Model: Kecanduan teknologi sebagai bagian dari
kecanduan perilaku: kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan
(kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh).
Dari perspektif ini, pecandu internet ditampilkan arti-penting kegiatan, sering
mengalami keinginan dan perasaan disibukkan dengan internet saat offline. Ia
juga menunjukkan bahwa menggunakan internet sebagai cara untuk menghindari
perasaan mengganggu, mengembangkan toleransi internet untuk mencapai kepuasan,
mengalami penarikan, kapan mengurangi penggunaan intenet, penderitaan saat
meningkatnya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan kambuh kembali ke
internet juga tanda-tanda kecanduan. Model ini telah diterapkan pada perilaku
seks tersebut, berjalan, konsumsi makanan, dan perjudian.
Neuropsychological Model: Seorang individu akan diklasifikasikan sebagai
pecandu internet asalkan ia memenuhi siapa pun dari tiga kondisi berikut: (1)
salah satu akan merasa bahwa lebih mudah untuk mencapai aktualisasi diri secara
online daripada di kehidupan nyata, (2) salah satu akan pengalaman dysphoria
dan depresi setiap kali akses ke internet rusak atau kusut berfungsi, (3) orang
akan mencoba untuk menyembunyikan waktu penggunaan yang benar nya dari anggota
keluarga.
Situational Factors: Faktor situasional berperan dalam pengembangan
kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan atau yang mengalami masalah
pribadi atau yang experince mengubah hidup acara seperti divorve arecent,
relokasi, atau kematian dapat menyerap diri dalam dunia maya yang penuh fantasi
dan intrik
Fenomena Addiction yang ada pada Saat Ini
Jakarta Akses internet berdampak petaka. Pasangan muda membiarkan anaknya
kelaparan, saat sibuk membesarkan anak virtual. Seorang ibu tewas karena
mengusik anaknya bermain game.
Seorang anak lelaki siang dan malam diam di depan komputer dan membunuh
naga di dunia fantasi onlinenya. Bocah kecanduan internet itu melupakan makan
malam yang tidak disentuhnya.
Lee Mi-hwa mengatakan anaknya yang berusia 15 tahun bertengkar dengan
ibunya yang berusaha menghentikan kegiatan online itu. Namun sang anak berani
memukul dan menyebabkan lebam.
Beberapa di antaranya mengalami peningkatan aksi kekerasan. Bulan lalu,
pasangan muda membiarkan anak 3 bulannya kelaparan, sementara mereka
membesarkan anak virtual di game online, menghabiskan sebagian besar harinya di
kafe internet daripada mengasuh anak yang baru dilahirkan.
Pada Februari, seorang anak berusia 22 tahun memukul ibunya dengan gada
hingga meninggal karena mengusik dirinya yang tengah bermain game internet.
Setelah pembunuhan, dia melanjutkan permainan onlinenya berjam-jam dan membayar
dengan kartu kredit ibunya.
Insiden semacam itu telah memberikan peringatan kepada negara, untuk
melawan kecanduan internet.
Sumber:
http://www.mizanmag.com/denyut/jejaring-sosial-25-jam-sepekan-anda-telah-kecanduan.html#.UmkYtVM6Was
Tidak ada komentar:
Posting Komentar