Jumat, 11 November 2016

INTERPERSONAL 1

INTERPERSONAL

A.  Sejarah Komunitas Online
·        Komunitas online merupakan sebuah bentuk peradaban baru di kehidupan manusia. Komunitas online yang menggunakan sosial media sebagai alatnya, secara perlahan membuat revolusi didalam kehidupan masyarakat menjadi penggerak sebuah perubahan dalam berbagai bidang, baik dibidang sosial, politik, ataupun ekonomi.
·        Pertumbuhan jaringan komputer global yang disebut internet, berjalan cepat. Internet memfasilitasi munculnya interaksi online secara tersebar. Interaksi ini membentuk suatu komunitas online. Komunitas ini memiliki berbagai kepentingan dari kelompok-kelompok kecil yang terlibat dalam diskusi dengan topik tertentu, sampai jaringan pemasaran barang dan informasi. Media ini juga bisa digunakan untuk agenda kepentingan politik, sarana komunikasi keluarga dan etnis, penjualan barang konsumsi, sampai kepentingan perusahaan.
·        Tahun 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com.
·        Tahun 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang dikembangkan oleh Andrew, Ronald, dan Budi ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah mereka.
·        Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah situs yang mampu mengentaskan dahaga mahasiswa Indonesia di luar negeri akan kampung halaman melalui berita berita Indonesia.Situs http://www.kaskus.uspada saat ini dikelola oleh PT. Darta Media Indonesia. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 2.000.000 member, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa.
·        Tahun 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal akibat ledakan para penggunanya.
·        Tahun 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
·        Tahun 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya, sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
·        Tahun 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
·        Tahun 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
·        Tahun 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.
B.  Polarisasi Dalam Internet
·        Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Manfaat dari polarisasi pendapat kelompok adalah memperkuat pandangan rata-rata kelompok sehingga tidak memecah-mecah pandangan kelompok.
·        Polarisasi kelompok dapat juga terjadi karena perbandingan sosial, yaitu menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan dengan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbandingan sosial. Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu, untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama disuksi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argument yang paling besar adalah yang terpilih.
·        Dengan adanya polarisasi internet berdasarkan kegunaannya dapat terjadi pengelompokkan. Baik kelompok yang memiliki tujuan ataupun sebuah kelompok orang yang memiliki kesamaan nasib atau pilihan. Polarisasi internet bahkan dapat terjadi pada sekelompok orang yang secara tidak sadar menggunakan google sebagai search engine, memang tidak ada hubungan/komunikasi antara mereka, namun orang dapat memandang bahwa mereka adalah pengguna google atau “kelompok” orang yang menggunakan web browser google. Selain itupun dalam dunia maya terdapat forum yang dimana setiap anggotanya menyadari mereka adalah bagian dari forum itu atau bagian dari kelompok itu.
C.   Kelompok unik dalam internet
·        Terbentuknya suatu komunitas atau kelompok bisa karena kesamaan daerah misalnya ada kelompok yang hanya dianggotai oleh orang-orang yang berasal dari kota Bandung, kesamaan hobi, ataupun kesamaan profesi.
·        Komunitas online ini memiliki keunikan tersendiri, anggota kelompoknya bisa secara bersama-sama melakukan suatu aktifitas tanpa harus berkumpul bersama atau di tempat yang sama.
·        Dari media internet ini, ada pula yang menggunakannya untuk membentuk kelompok kerja virtual. Kelompok kerja virtual yaitu sekelompok orang yang bekerja pada sebuah proyek yang umum melalui teknologi seperti email, pesan instan, database bersama, dll. Dalam perkumpulan ini, tentu anggota-anggotanya memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, saling bertanggungjawab dan bergantung antara satu sama lain.
D. Kelompok kerja dan Brainstorming elektronik
·        Brainstorming adalah sebuah perencanaan atau piranti yang digunakan untuk menampung kreatifitas kelompok dan biasanya digunakan untuk menjadikan alat consensus maupun untuk menjaring ide-ide yang diperlukan.
·        Adanya brainstorming dimaksudkan untuk mengumpulkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin di dalam suatu kelompok. Ada beberapa macam model brainstorming yang diterapkan untuk menjaring ide sebanyak mungkin.
·        Tujuan dan manfaat lain dari brainstorming adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
c. Menentukan alternatif pemecahan masalah.
d. Mengimplementasikan pemecahan masalah.
e. Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas.
f. Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.
g. Melakukan perbaikan (improvements).
h. Metode.
·        Jenis-jenis brainstorming salah satunya adalah:
Electronic Brainstorming: bertukar gagasan melalui media elektronik dalam sebuah kelompok.
E. Mengembangkan kepercayaan dalam Tim Virtual

E.    Tim Virtual
·        Tim virtual menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik untuk mencapai tujuan bersama. Sejumlah orang dimungkinkan untuk berkolaborasi secara online menggunakan hubungan-hubungan komunikasi seperti jaringan tride-area, konferensi video, atau e-mail, baik ketika mereka hanya terpisah dengan satu ruangan maupun dengan benua.
·        Tim virtual bisa melakukan semua hal yang dilakukan oleh tim yang lain, berbagi informasi, membuat berbagai keputusan, dan menyelesaikan tugas. Tim ini juga beranggotakan dari organisasi yang sama atau menghubungkan para anggota sebuah organisasi dengan para karyawan dari berbagai organisasi lain (seperti para pemasok dan rekan-rekan bersama). Mereka bisa mengadakan rapat selama beberapa hari untuk menyelesaikan masalah, beberapa bulan untuk menyelasaikan sebuah proyek, atau secara tetap berdiri dalam organisasi.
·        Tiga faktor utama yang membedakan tim virtual dari tim yang bertemu muka secara langsung adalah:
(1) Ketiadaan isyarat-isyarat paraverbal dan nonverbal
(2) Konteks sosial yang terbatas
(3) Kemampuan untuk mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
·        Tim virtual sering kali mengalami hubungan sosial yang kurang baik dalam berinteraksi langsung antaranggota. Mereka tidak bisa meniru tindakan memberi dan menerima yang umum terjadi dari diskusi secara berhadap-hadapan. Terutama ketika para anggota belum bertemu secara pribadi, tim virtual cenderung lebih berorientasi pada tugas dan lebih sedikit bertukar informasi sosial-emosional.
·        Tim virtual mampu melakukan pekerjaan mereka meskipun anggota-anggotanya terpisah ribuan kilometer dan terpisah oleh satu lusin zona waktu atau lebih. Tim ini memungkinkan orang-orang untuk bekerja sama, yang bila tidak demikian tidak akan bisa berkolaborasi.
Untuk membangun kepercayaan tim virtual yaitu:
a. Communication
Tidak hanya dalam tim virtual, komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan kita dengan masyarakat, komunikasi dibutuhkan untuk menghindari kesalahpahaman dan kerancuan atau keraguan dalam tim.
b. Cultural Awareness
Toleransi dan pengetahuan akan kebudayaan juga harus diperhatikan, karena tidak semua anggota memiliki kebudayaan dan pengetahuan yang sama seperti kita. Maka akan baik apabila mengadakan pedoman komunikasi ketika mulainya terbentuk tim terbukti dapat m embantu mengurangi kesalahpahaman akibat perbedaan budaya.
c. Trust
Kepercayaan juga penting di antara anggota tim. Kepercayaan untuk mendukung semua point di atas sebagai basis untuk komunikasi yang terbuka dan menyangga motivasi semua individu yang bersangkutan. Kepercayaan memerlukan perhatian khusus di setiap titik perkembangan tim virtual. Karena antar anggota tim virtual biasanya berbeda tempat, maka kepercayaan sangatlah penting.

Jumat, 21 Oktober 2016

PTI Dalam Lingkup Intrapersonal 2



PTI dalam Lingkup Intrapersonal 2

Pengertian Internet Addiction
Ferris (1997) mengungkapkan bahwa sebagaimana addiction yang lainnya,
internet addiction dapat diartikan sebagai suatu gangguan psikofisiologis yang
meliputi  tolerance (penggunaan dalam jumlah yang sama akan menimbulkan
respon minimal, jumlah harus ditambah agar dapat membangkitkan kesenangan
dalam jumlah yang sama), withdrawal symptom (khususnya menimbulkan tremo),
kecemasan, dan perubahan mood), gangguan afeksi (depresi, sulit menyesuaikan
diri), dan terganggunya hubungan sosial (menurun atau hilang sama sekali, baik    
dari segi kualitas maupun kuantitas).   
Internet addiction diartikan Young (1998) sebagai sebuah sindrom yang
ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam
menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat  online
(dalam Weiten &  Llyod, 2006). Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini
akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak  online di internet (Kandell
dalam Weiten &  Llyod, 2006).
Berdasarkan pengertian pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
internet addiction adalah penggunaan internet yang bersifat patologis, yang
ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu menggunakan

Jenis Jenis Addiction
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
    Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif.
    Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
    Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
    Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
    Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Faktor Etiologi
Cognitive-behavioral Model: Kecanduan teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku: kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan (kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, pecandu internet ditampilkan arti-penting kegiatan, sering mengalami keinginan dan perasaan disibukkan dengan internet saat offline. Ia juga menunjukkan bahwa menggunakan internet sebagai cara untuk menghindari perasaan mengganggu, mengembangkan toleransi internet untuk mencapai kepuasan, mengalami penarikan, kapan mengurangi penggunaan intenet, penderitaan saat meningkatnya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan kambuh kembali ke internet juga tanda-tanda kecanduan. Model ini telah diterapkan pada perilaku seks tersebut, berjalan, konsumsi makanan, dan perjudian.
Neuropsychological Model: Seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu internet asalkan ia memenuhi siapa pun dari tiga kondisi berikut: (1) salah satu akan merasa bahwa lebih mudah untuk mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan nyata, (2) salah satu akan pengalaman dysphoria dan depresi setiap kali akses ke internet rusak atau kusut berfungsi, (3) orang akan mencoba untuk menyembunyikan waktu penggunaan yang benar nya dari anggota keluarga.
Situational Factors: Faktor situasional berperan dalam pengembangan kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan atau yang mengalami masalah pribadi atau yang experince mengubah hidup acara seperti divorve arecent, relokasi, atau kematian dapat menyerap diri dalam dunia maya yang penuh fantasi dan intrik



Fenomena Addiction yang ada pada Saat Ini
Jakarta Akses internet berdampak petaka. Pasangan muda membiarkan anaknya kelaparan, saat sibuk membesarkan anak virtual. Seorang ibu tewas karena mengusik anaknya bermain game.
Seorang anak lelaki siang dan malam diam di depan komputer dan membunuh naga di dunia fantasi onlinenya. Bocah kecanduan internet itu melupakan makan malam yang tidak disentuhnya.
Lee Mi-hwa mengatakan anaknya yang berusia 15 tahun bertengkar dengan ibunya yang berusaha menghentikan kegiatan online itu. Namun sang anak berani memukul dan menyebabkan lebam.
Beberapa di antaranya mengalami peningkatan aksi kekerasan. Bulan lalu, pasangan muda membiarkan anak 3 bulannya kelaparan, sementara mereka membesarkan anak virtual di game online, menghabiskan sebagian besar harinya di kafe internet daripada mengasuh anak yang baru dilahirkan.
Pada Februari, seorang anak berusia 22 tahun memukul ibunya dengan gada hingga meninggal karena mengusik dirinya yang tengah bermain game internet. Setelah pembunuhan, dia melanjutkan permainan onlinenya berjam-jam dan membayar dengan kartu kredit ibunya.
Insiden semacam itu telah memberikan peringatan kepada negara, untuk melawan kecanduan internet.






Sumber:




                                

PTI Dalam Lingkup Intrapersonal 1



PTI dalam Lingkup Intrapersonal 1

Peran sosial individu dalam internet
            Peran social adalah suatu tingkah laku  yang diharapkan dari individu sesuai dengan status social yang disandingnya, sehingga peran dapat berfungsi pula untuk mengatur perilaku seseorang untuk mengatur perilaku seseorang. Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya.
Perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong, tanpa memperhatikan motif penolongnya. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong. Beberapa jenis perilaku prososial tidak merupakan tindakan altruistik(tindakan sukarela yang dilakukan seseorang  atau sekelompok orang untuk menolong orang lain  tanpa mengharapkan imbalan apa pun).
            Tingkah laku prososial (Prosocial Behavior) dapat diartikan juga sebagai segala tindakan apapun yang menguntungkan orang lain. Secara umum istilah ini diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mengandung derajat resiko tertentu (Baron & Byrne, 2005). William (dalam Dayaskini, 2009) membatasi perilaku prososial secara lebih rinci sebagai perilaku yang memiliki intens untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perilaku prososial bertujuan untuk membantu meningkatkan well being orang lain, dikarenakan seseorang yang melakukan tindakan prososial turut mensejahterakan dan membahagiakan kehidupan orang  atau penerima bantuan.
            Batson (dalam Taylor. dkk, 2009) mengemukakan prosocial behavior (perilaku prososial) adalah kategori yang lebih luas, ia mencakup pada setiap tindakan yang membantu atau dirancang untuk membantu orang lain, terlepas dari motif si penolong.  Banyak tindakan prososial bukan tindakan altruistik.


Dampak Negatif dalam Penggunaan Internet

            Internet memiliki sisi manfaat dan sisi yang tidak berguna, bahkan dampak yang sangat buruk. Benar-benar ibarat pedagang bermata dua. Sejatinya, internet diciptakan sebagai media untuk menyebarkan segala bentuk data yang bernilai positif.  Namun kini internet telah beralih fungsi sebagai media penyebarluasaan hal-hal yang merugikan. Berikut ini meruapakan dampak negatif penggunaan internet.

    Perilaku Antisosial
            Sering dipandang sebagai sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Suatu tindakan antisosial termasuk dalam tindakan sosial yang berorientasi pada keberadaan orang lain atau ditujukan kepada orang lain, meskipun tindakan-tindakan tersebut memiliki makna subyektif bagi orang-orang yang melakukannya. Tindakan-tindakan antisosial ini sering mendatangkan kerugian bagi masyarakat luas, dalam hal penggunaan internet di zaman sekarang ini yang membuat sesorang menjadi anti sosial beberapa diantaranya daalah permainan dan media social.
   
Pornografi
            Anggapan yang menyebutkan bahwa internet identik dengan pornografi, itu tidak salah. Dengan kekuatan untuk berikan informasi yang dimiliki internet, pornografi merajalela. Untuk mengantisipasi semua itu, ‘browser’ produsen merampungkan program mereka dengan kekuatan untuk memilih type home page yang bisa ditemukan photo secara online. di pornografi serta kekerasan dapat menyebabkan dorongan pada seseorang untuk lakukan tindak pidana.
   
Gambling
            Atau perjudian juga merupakan salah satu dampak negative dari penggunaan internet. Sebenarnya, gambling sudah ada sejak jaman dahulu. Gambling merupakan kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di internet dan memiliki karakteristiki seperti perjudian ,yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan komunitas gambling. Para pelaku jenis ini biasanya digambarkan dalam bentuk orang-orang dari kelas menengah keatas yang berpenghasilan besar. Ruang lingkup kejahatan dari gambling bersifat global. Gambling sering dilakukan secara transnasional melintasi batas antar Negara. Dimasa mendatang kejahatan semacam ini dapat mengganggu perekonomian si pelaku gambling ini dan perekonomian nasional melalui jaringan infrastruktur yang berbasis teknologi elektronik.

            Deindividuasi
            Suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif. Atau pengaruh atas suatu kelompok yang menyebabkan kita jadi tidak bertanggung jawab. Contohnya terhadap internet yang berbohong atau menyamarkan segala identitasnya dalam dunia maya demi melakukan sesuatu yang menurut dia baik tapi merugikan bagi oranglain.





















Sumber :