Rabu, 11 November 2015

MANUSIA DAN PENDERITAAN



BAB III

A.  PENGERTIAN PENDERITAAN DAN CONTOHNYA
Penderitaan berasal dari kata derita.  Kata derita berasal dari bahasa sansekerta ”dhra” artinya menahan atau menanggung. Derita sendiri artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
          Tuhan memberikan sebuah kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan darinya.
          Baik dalam Al-Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Dalam surah Al Insyiqoq ayat 6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan.”Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk mendapatkan kelangsungan hidupnya.
Menurut agama penderitaan itu ialah teguran dari tuhan yang maha esa. Penderitaan dibagi menjadi 2 bagian :
         Penderitaan yang ringan
Contoh : ketika seseorang mengalami kegagalan dalam hidupnya dalam menggapai keinginannya.
         Penderitaa yang berat
Contoh : ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa malu dan ada keinginan untuk bunuh diri.


B.   PENGERTIAN SIKSA DAN 3 SIKSAAN YANG BERSIFAT PSIKIS

Siksaan diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan dapat menimbulkan penderitaan yang sangat panjang.
          Dalam kitab suci diterangkan jenis & ancaman siksaaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain ayat 40 surah Al Ankabut menyatakan :
“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantara kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergerumuh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.”

3 Siksaan yang bersifat psikis :
a.    Kebimbangan, dialami oleh seseorang apabila ia pada menentukan pilihan yang diambil. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
b.    Kesepian, merupakan rasa sepi seseorang dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa yang tempat tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang. Kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mencari kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
c.    Ketakutan, bentuk lain yang dapat menyebabkan orang mengalami siksaan batin ini bisa terkena psikis nya. Bila rasa takut dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.


C.   PENYEBAB SESEORANG MERASA KETAKUTAN

seorang ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebayakan phobia dimulai dengan schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarga,  suatu operasi atau sakit yang serius dari orang tersebut .  Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kecil, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.


D.  KEKALUTAN MENTAL DAN GEJALA GEJALA

Penderitaan batin ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat digambarkan sebagai gangguan kejiwaan  seseorang akibat ke tidak mampuan seseorang menghadipi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar atau kurang masuk di akal.
      
Gejala-gejala kekalutan mental:
a.     nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas,pilek,dan demam
b.      nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah dan juga sensitif.
c.       Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
d.    Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social.
e.       Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, atau merasa dirinya kurang beruntung.
f.         Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakatnya.


E.     TAHAP-TAHAP GANGGUAN JIWA DAN SEBAB KEKALUTAN MENTAL

a.     Gangguan kejiwaan terlihat dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
b.     Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari dari kenyataan hidup, sehingga cara benahan dirinya salah.
c.     Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan.
d.    Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan dan juga banyak nya orang gila.
e.     Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor tersebut terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
f.       Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

a.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani dan rohani nya
b.    Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat.
c.     Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.

F.    HUBUNGAN PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan dapat diartikan sebagai kodrat manusia itu sendiri, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia saja, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.


G.  PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Berita tentang penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada hal luas.

H.  SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PENDERITAAN DAN PENGARUH MENGALAMI PENDERITAAN

a)    Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia itu sendiri yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya.
b)   Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya.apabila orang tua yang kita cinta meninggal dunia.
c)    Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan yang kian menyiksa , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan.
d)   Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan,sekalipun dia berlindung di baja pasti tetap terkena.

Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan ini mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif atau. ..pun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia selama hidupnya sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a.    Fisiknya terkadang sering merasa sering pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b.    Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).

MANUSIA DAN KEINDAHAN



BAB II

A.       PENGERTIAN MANUSIA DAN KEINDAHAN, PERBEDAAN ANTARA KEINDAHAN SEBAGAI KUALITAS ABSTRAK DAN SEBAGAI SEBUAH BENDA YANG INDAH

>Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt  yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial.

> Keindahan sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah,keindahan sangatlah nyaman dalam kehidupan sehari-hari

> Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.

> Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.

 Contoh :
Secara alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.


B.       KEINDAHAN YANG SELUAS-LUASNYA DAN PERBEDAAN NILAI EKSTRINSIK DAN INTRINSIK

·       Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita dan nyata.

·       keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat dan sifatnya tidak bisa terlihat.

·       Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.

·       Disamping terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

·       Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu seseorang.

·       Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri sifatnya individu.


C. PENGERTIAN TENTANG KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
          Kontemplasi ialah kompleks dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
          Ekstansi ialah kompleks dasar dalam diri manusia sendiri untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah dan berkesan.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.


D.TEORI-TEORI TENTANG KESERASIAN
          Keserasian yaitu perpaduan antara 2 objek entah itu benda ataupun makhluk hidup yang berbeda namun berjalan dan bergerak ataupun terlihat sangat indah sehingga banyak mata yang ingin melihat,karena perbedaan nya yang mebuat objek tersebut menjadi Indah dan menarik.

keserasian mempunya 2 teori yaitu:
1) Teori Objectif dan Subjectif
Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan itu sendiri atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah suatuu sifat (kulitas) yang memang melekat dan sangat erat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. 
2)   Teori Perimbangan
Dalam arti sendiri sangatlah terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.